Kemampuan pemusatan atensi merupakan pengalaman subjektif. Guna meningkatkan kemampuan ini, sebelumnya dibutuhkan parameter pengukuran standar. Salah satu parameter objektif yang terhubung langsung dengan pengalaman pemusatan atensi adalah sinyal biologis yang dihasilkan otak dan tubuh. Sinyal biologis ini dapat berupa arus listrik, temperatur, detak jantung, laju nafas, tekanan darah, dan salinitas kulit.
Sinya Biologis ini ditangkap melalui sensor yang dipasang pada permukaan kepala dan kulit, untuk selanjutnya direkam dan diproses menggunakan aplikasi komputer tertentu, perangkat yang digunakan untuk mengukur masing-masing sinyal tersebut di uraikan sebagai berikut
Guna mendapatkan hasil pengukuran yang akurat,penggunaan berbagai perangkat tersebut perlu dikombinasikan. Terkait dengan tujuan peningkatan kemampuan pemusatan atensi, salah satu metode efektif yang dapat diaplikasikan adalah pelatihan regulasi mandiri (Self Regulation Training). Self Regulation Training (SRT) merupaka gabungan dari beberapa perangkat, yang terdiri atas Neurofeedback, Biofeedback, Thermister, dan Sphygmomanometer
Aplikasi Komputer yang didisain khusus digunakan untuk membantu partisipan dalam menghasilkan gelombang otak pada kondisi "normal". Partisipan dihubungkan ke komputer melalui elektrode non invasif yang dipasangkan pada tubuh dan kulit kepala. Setelahnya partisipan diarahkan untuk memasuki kondisi relaksasi mendalam. Didukung oleh pembimbing khusus, partisipan belajar untuk "mengoperasikan" program komputer dengan menghasilkan gelombang otak pada frekuensi tertentu. Gelombang otak dengan frekuensi diluar jangkauan "normal" tidak memunculkan respon pada program. Setelah berlatih secara teratur dan terukur, partisipan akhirnya mempelajari bagaimana menghasilkan gelombang otak ini tanpa tidak di arahkan (Self-regulated)
Selain dapat mengingkatkan konsentrasi belajar, SRT juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi klinis lainnya. SRT terbuktif efektif dalam mengatasi berbagai aplikasi berikut:
ADHD, Seizure disoders, kecanduan alkohol, Cidera otak traumatik, PTSD, Kecemasan, Depresi, Sindorma kelelahan kronis, Fibromyalgia, Sakit kronis, OCD, Tourette's Syndrome, Gangguan tidur, Autisme, Asperger's, Bipolar disorder, Reactive attachment disorder, Kepikunan terkait usia, Parkinson's, Migren, PMS, Schizophrenia.